Illustrasi Nama ini saya ambil dari sebuah pemikiran seorang teman yang sekaligus sebagai sahabat, entah bagaimana ceritany, ketika itu kami sedang berdiskusi mengenai hal-hal "absurd" yang secara tiba-tiba obrolan ini mengarah ke "Duduk di Belakang". Teman saya ini bercerita mengenai kebiasaannya saat di Kampus, dia selalu duduk di paling belakang saat berada di kelas. Saat itu saya beropini kalau dia duduk di belakang bisa leluasa untuk memberikan contekan ke temannya yang lain. Memberi yaa, buka meminta contekan, karena dia termasuk orang yang pintar dalam hal pelajaran. ( jangan tanya cinta ya sama dia, dia aja belum bisa move on sampe sekrang, Loh ! ) abaikan kalimat yang di dalam kurung :D, hihihi. Belum sempat opini lain terpikirkan, tiba-tiba si keong ini ngasih penjelasan, kenapa Dia selalu duduk di belakang saat berada di dalam kelas,Duduk di Belakang bukan cume sekedar menghindar dari pertanyaan dosen atau memberikan keleluasaan untuk menconte...
Menulis seharusnya bisa memetakan yang sedang terjadi sama hidup kita, biar nggak nyasar.